Presiden Donald Trump: 'Makzulkan saya, maka pasar akan anjlok' - Internasional

Breaking News

Presiden Donald Trump: 'Makzulkan saya, maka pasar akan anjlok'



Srikandi News  -  Presiden Donald Trump akhirnya angkat bicara soal spekulasi pemakzulan dirinya dengan mengatakan langkah hanya ini akan berdampak buruk terhadap ekonomi.
"Jika saya dimakzulkan, pasar akan anjlok," kata Presiden Trump dalam wawancara dengan Fox & Friends. Ia menyampaikan hal ini setelah Michael Cohen, mantan pengacaranya, menyatakan bersalah melanggar undang-undang pemilu dan dia melakukannya atas perintah Trump.
Pelanggaran ini terkait pembayaran "uang tutup mulut" saat dilangsungkan kampanye pilpres 2016 oleh Cohen kepada dua perempuan yang mengatakan pernah selingkuh dengan Trump.
Trump sangat jarang berbicara tentang pemakzulan atau impeachment.
Sejumlah pihak mengatakan kecil kemungkinan lawan-lawan politik Trump memakzulkannya sebelum pemilu sela bulan November.
Dalam wawancara ini Trump menegaskan bahwa pembayaran kepada dua perempuan yang mengatakan pernah selingkuh dengannya bukanlah pelanggaran peraturan pemilihan umum. Saat diwawancawa Fox & Friends, Trump mengatakan pembayaran tersebut dari dirinya pribadi, bukannya dari kampanye. Sebelumnya, Presiden AS ini menyangkal mengetahui pembayaran itu.Trump juga menuduh Cohen "mengarang cerita" agar mendapatkan keringanan hukuman.
Lewat cuplikan dari wawancara Fox & Friends yang disiarkan secara penuh pada hari Kamis (23/08), Trump menjawab pertanyaan tentang pembayaran uang tutup mulut dengan menegaskan hal tersebut "bukanlah pelanggaran kampanye".
"Hal itu dari saya," katanya. "Dan saya telah men-tweet tentang itu. Tetapi hal itu tidak berasal dari kampanye." Dia menambahkan dirinya baru mengetahui pembayaran tersebut "sesudahnya".
Pernyataannya ini bertentangan dengan kesaksian di bawah sumpah Cohen sebelumnya yang menyatakan presiden memerintahkannya untuk melakukan pembayaran. Pada bulan Juli, Cohen mengungkapkan rekaman suara dirinya dan Trump yang diduga membicarakan salah satu pembayaran sebelum pemilu.
Cohen yang sebelumnya menjadi pengacara pribadi Trump selama lebih 10 tahun, mengakui telah memberikan dana kepada kedua perempuan yang diduga adalah bintang porno Stormy Daniels dan mantan model Playboy Karen McDougal.
Pembayaran uang tutup mulut tersebut tidak dilaporkan ke Komisi Pemilu Federal saat kampanye. Pertanyaannya adalah apakah pembayaran dilakukan untuk melindungi nama baik pribadi Trump atau guna melindungi citranya sebagai calon presiden.
Berdasarkan peraturan pemilu AS, pembayaran apa pun yang bertujuan untuk mempengaruhi perolehan suara harus dilaporkan.
Cohen mengakui di pengadilan bahwa tujuannnya adalah memang untuk melindungi pencalonan Trump, dengan mengatakan dia melakukan pembayaran "atas arahan" Trump "untuk satu-satunya tujuan guna mempengaruhi pemilu".





Jika Trump diadili berdasarkan dana tersebut -bukan lewat pengadilan biasa, karena dirinya adalah presiden yang sedang berkuasa, tetapi kemungkinan di Kongres lewat proses pemakzulan- para penyelidik harus membuktikan bahwa dia memang memberikan uang ke Cohen untuk kepentingan pemilu.
Dalam pernyataan pertamanya di depan umum pada bulan April terkait dengan dugaan perselingkuhan dengan Stormy Daniels, Trump menyangkal mengetahui pembayaran US$130.000 atau Rp1,9 miliar kepada aktris tersebut lewat Cohen.
Stormy yang nama aslinya adalah Stephanie Clifford, menyatakan dirinya dan Trump berhubungan seksual di sebuah kamar hotel pada tahun 2006.
Ketika ditanyakan wartawan di dalam pesawat kepresidenan Air Force One apakah dirinya mengetahui dari mana Cohen mendapatkan uang untuk membayar Stormy, presiden AS tersebut menjawab, "Saya tidak tahu." Sebulan kemudian, Trump secara resmi mengungkapkan pembayaran ke Cohen sekitar US$100.000 dan US$250.000 atau Rp1,4 miliar dan Rp3,6 miliar bagi biaya ynag dikeluarkan pada tahun 2016.
Tindakan apa pun terkait dengan Trump sangat kecil dilakukan setelah pemilu sela tanggal 6 November, ketika kelompok oposisi Demokrat akan berusaha menggoyahkan kendali Partai Republik-nya Trump di Kongres.Sementara itu, Cohen kemungkinan akan sepakat untuk memberikan kesaksian terkait dugaan kolusi kampanye Trump dengan Rusia.
Belum didapat kepastian apakah Cohen akan berbicara pada penyelidikan Robert Mueller, tetapi pengaacara pribadinya mengatakan kliennya siap berbicara. [BBC Indonesia]

Tidak ada komentar