WNI di Venezuela Makan di restoran 1,7 miliar bolivar
Srikandi News - Seorang warga negara Indonesia di Venezuela yang sempat mengalami hiperinflasi bercerita harus mengeluarkan uang 1,7 miliar bolivar atau sekitar Rp7 juta untuk makan di restoran.
Tri Astuti, pelaksana fungsi ekonomi kedutaan Indonesia di Caracas mengatakan acara makan bersama sekitar 20 orang dengan "menu makan siang biasa" terpaksa dibayar melalui transfer bank tambahan karena dana yang ada tidak cukup.
"Saat kami bayar harganya 1,7 miliar (bolivar) dan di akun kami hanya ada satu miliar, jadi sama restorannya di kasih nomor rekening untuk ditransfer. Jadi asas kepercayaan saja, karena internet banking sibuk, banyak orang yang transfer," cerita Tri Astuti tentang acara yang diadakan pada tanggal 14 Agustus lalu.
Dia bercerita acara makan siang itu dengan sajian kentang, kerang, ikan, dan ayam itu biasanya mencapai sekitar 500 juta pada awal tahun dengan jumlah orang yang sama.
Pemerintah Venezuela mengeluarkan mata uang kertas baru Senin (20/08) menyusul hiperinflasi. Ribuan toko tutup Selasa (21/08) untuk penyesuaian mata uang baru itu.
Dengan mata uang baru ini, harga secangkir kopi misalnya yang sebelumnya harganya 2,5 juta bolivar di ibu kota Caracas bulan lalu, kini harganya 25 bolivar. penarikan uang hanya dibatasi hanya 10 bolivar pada hari Selasa (21/08).(BBC Indonesia)
Tidak ada komentar